The best Side of Kumpulan Cerpen Fiksi
The best Side of Kumpulan Cerpen Fiksi
Blog Article
Di hutan yang tersembunyi di pedalaman Afrika, terdapat sebuah hewan yang sangat langka dan misterius: Zirafanti.
Cerita cerpen anak sekolah dasar tersebut sangat cocok diceritakan kepada anak-anak sekolah agar tetap rajin belajar dan menggapai cita-cita meski banyak batasnya.
Minggu adalah hari libur yang ditunggu oleh banyak orang untuk beristirahat dan menghindari aktivitas. Beberapa orang memilih untuk berdiam diri di rumah, menghilangkan penat dari seminggu aktivitas mereka, sementara yang lain merencanakan liburan.
“Apa warna balon ini, Ayah?” tanyaku sembari menunjuk salah satu balon yang juga dijual di dekat sana.
Aku Virda, aku beruntung mempunyai sahabat yang selalu ada untukku, kami melewati suka duka bersama. Suatu ketika aku dan sahabatku bertengkar karena masalah yang kuanggap sepele, semua itu baru kusadari bahwa sahabatku sangat penting bagiku.
Masalahnya, cerita yang saya tulis tiga tahun lalu itu murni hasil khayalan saya. Bukan cerita yang sungguh-sungguh terjadi atau dibuat berdasarkan kisah nyata atau dibuat-buat agar tampak seperti kisah nyata.
Pernah suatu malam yang sangat dingin, kami tidak memiliki selimut dan hanya memiliki satu sarung; saya memilih untuk memberikannya kepada adik saya.
Di tengah perjalanan Hati dan Ima melihat rumah yang hampir sama seperti raga, mungkin lebih parah dari raga. Rumah itu mempunyai tembok tetapi seperempatnya sudah hancur.
Cerpen adalah singkatan dari cerita pendek. Cerita pendek atau cerpen adalah jenis karya sastra yang berbentuk prosa fiksi. Cerpen memiliki ciri Kumpulan Cerita Fiksi khas berupa cerita yang lebih padat dan tokoh yang tidak terlalu banyak.
Aku pergi jalan-jalan dengan Ayah dan langsung tertarik dengan kacamata warna-warni yang dijual tersebut.
Selain struktur, kamu juga bisa melihat bahwa ada kaidah kebahasaan dari cerita fiksi yang menjadi salah satu ciri-cirinya.
Kemudian, Si Kancil pergi ke tempat tidur harimau-harimau itu dan dengan lembut memegang ekor salah satu harimau. Ketika harimau itu merasa ada sesuatu yang menyentuh ekornya, ia bangun marah dan melihat daun besar yang diletakkan oleh Si Kancil.
Andai saja ia tak tamak. Memang benar apa yang dikatakan sang pertapa tua. Tak ada gunanya menyesal. Semua ini terjadi karena ia tak pernah puas dan bersyukur atas apa yang ia miliki.
Jika kamu tertarik untuk menulis cerita pendek dengan gaya penulisan yang padat, simak inspirasinya di bawah ini!